Senin, 20 Januari 2014

Industri Trikloroetilen




INDUTRI TRICHLOROETHYLENE

4.1 Pendahuluan
Trichloroethylene merupakan bahan kimia utama yang diproduksi dari asetilen. Bahan kimia lainnya didapat dari asetilen yaitu acrylonitrile, vinyl chloride, dan monomer asetat. Trichloroethylene (C2HCl3) yang juga memiliki sifat tidak berwarna dan tidak mudah terbakar. Trichloroethylene banyak digunakan untuk pelapis pada logam sebelum proses electroplating, pelarut untuk ekstraksi pada zat-zat organik, pembersih dan pelarut, analgesik dan anastesi dalam bidang farmasi.
Trichloroethylene hampir sama dengan perkloroetilen, trichloroethylene biasa dibuat dengan menggunakan 3 proses, tapi yang paling utama trichloroethylene yang dibuat dengan etilen diklorit. Trichloroethylene diproduksi dengan alat single stage. Proses oxyclorinasi dari dichloride dan chlorine ethylene klorinasi dari hidrokarbon seperti propane dan asetilen. Klorin juga merupakan produk dari trichloroethylene. Bahan yang paling utama untuk membuat trichloroethylene  adalah dikloroetilen.
Trichloroethylene selain dapat digunakan untuk cuci kering (dry clean). Trichloroethylene juga dapat digunakan untuk membuat beberapa peralatan / alat di sebuah industri.

4.2   Klasifikasi Proses
4.2.1.        Dehidrokloronisasi fase uap dari tetrakloroetan dengan menggunakan BaCl2 sebagai katalis.
4.2.2.        Dehidrokloronisasi fase cair dari tetrakloroetan dengan menggunakan susu kapur.

Pada makalah ini, yang akan dibahas adalah proses dehidrokloronisasi fase uap dari tetrakloroetan dengan menggunakan BaCl2 sebagai katalis.

4.3   Data Kuantitatif
Basis : 1 ton produk Trichloroethylene (95% yield, 90% konversi)
·         Bahan baku :
           Cl2 : 1,15 ton
           C2H2 : 0,21 ton
·         Kapasitas industri : 50-150 ton/hari

4.4   Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku dan Produk
4.41      Sifat fisika dan kimia bahan baku
a.    Klorin (Cl2)
Berat Molekul               : 71 gr/grmol
Titik leleh                     : -101,60C
Titik cair                      : 5,7 atm pada suhu 150C
Titik didih                     : -34,60C
Warna             : kuning kehijauan
Bau                             : sangat menyesakkan dan sangat beracun.
  beracun pada 0,35-2 ppm merupakan
  konsentrasi maksimum
Kegunaan                    : untuk pembuatan kertas (pulp) dan sebagai pelarut

b.   Sifat Acetylene  (C2H2)



Berat Molekul      : 26,04 gr/grmol
Densitas             : 1.09670 kg/m3 (gas)
Titik didih                        : -84 oC
Titik leleh                        : -80,8 oC




4.42     Sifat fisika dan kimia produk samping
a.    Tetrachloroethane  (C­2H2Cl4)
                 Berat Molekul                : 167,86 gr/grmol
                 Titik leleh                      : -360C
                 Titik didih                      : 146,30C

               b.Asam Klorida (HCl) 
               Massa Molar                             : 36,46 g/mol (HCl)
               Titik Leleh                                 : -260C
               Titik didih                                  : 1100C
               Kelarutan dalam air                    : Tercampur penuh
               Keasaman (pKa)                        : -8,0
               Viskositas                                 : 1,9 mPa.s pada 250C, 31,5 %   
                                                                   larutan
               Bahaya utama                           : korosif

4.43   Sifat fisika dan kimia produk
Trichloroethylene (C2HCl3)
              Berat Molekul             : 131,40 gr/grmol
              Titik leleh                      : -730C
              Titik didih                      : 87,20C
              Densitas                       : 1,47 gr/ml
              Kelarutan                      : Sedikit larut dalam air, larut dalam alcohol dan eter
              Kualitas                        : kemurnian tinggi, ekstraksi, non asam

4.5   Reaksi Yang Terjadi
Proses dehidroklorinisasi fase uap
              Reaksi kimia:

C2H2 + 2Cl  C2H2Cl4      
                           Tetrakloroetan
C2H2Cl4    C2HCl3 + HCl                          

4.6   Uraian Proses
              Bahan baku dari pembuatan trichloroethylene yaitu klorin dan asetilen dimasukkan sebagai umpan ke dalam  reactor tetrachloroethane, di reactor tetrachloroethane terjadi reaksi antara C2H2 dan Cl2 dengan bantuan katalis FeCl3 untuk memepercepat rekasi. Proses ini berlangsung pada suhu 80-1000C yang dilengkapi dengan pendinginan  secara eksternal, selanjutnya produk dari tetrachloroethane reactor yaitu tetrachloroethane (C2H2Cl4) dipompakan ke catalyst recovery sehingga terjadi pemisahan antara katalis dan tetrachloroethane. Sisa-sisa katalis dikeluarkan pada bagian bawah (bottom) dari catalyst recovery, sedangkan tetrachloroethane murni disimpan ke dalam storage dan sebagian tetrachloroethane  yang  masih mengandung  katalis dikembalikan ke reactor. Dalam hal ini, reaktan yang tidak bereaksi akan dilarutkan dengan H2O  yang bertujuan untuk mengubah fase Cl2 dan C2H2 dari fase gas menjadi fase cairan yaitu dengan dilakukan pembuangan pada bagian keluaran (bottom).
Produk yang akan bereaksi yaitu C2H2Cl4 murni kemudian dipompakan lagi ke trichloroethylene reactor  untuk  mengubah  tetrachloroethane  menjadi  trichloroethylene yang sebelumnya telah dilakukan proses pendinginan terlebih dahulu.  Pada trichloroethylene reactor, tetrachloroethane akan diubah menjadi trichloroethylene dengan  bantuan katalis BaCl2 dan HCl sebagai rekasi samping, proses ini berlangsung pada suhu 250-3000C. Selanjutnya produk-produk yang berupa tetrakloroetan, trikloroetilen, dan HCl didinginkan kembali pada condenser dan terjadi pemisahan, adapun brine pada proses ini yang berfungsi untuk membantu proses pendinginan, sedangkan zat-zat di dalamnya berupa garam-garam seperti NaCl. HCl yang mempunyai jumlah lebih besar akan  keluar pada bagian atas (top). Kemudian tetrachloroethane, trichloroethylene, dan HCl akan masuk ke HCl stripper untuk dipisahkan kembali dengan bantuan steam, sisa-sisa HCl yang masih terbawa ini dipisahkan dan akan dikeluarkan pada bagian atas (top). Selanjutnya produk-produk yang masih berupa tetrachloroethane, trichloroethylene dan HCl  itu dimurnikan dengan proses destilasi yang dilengkapi dengan pendingin dan diawali dengan pemanasan terlebih dahulu sehingga fraksi ringan (light ends) seperti HCl akan dikeluarkan kembali pada bagian atas (top). Kemudian dimurnikan dengan  tahap destilasi yang dilengkapi dengan pendingin dan pemanasan dahulu. Pada proses ini terjadi  pemisahan antara produk trichloroethylene dan tetrachloroethane. Trichloroethylene yang  mempunyai titik didih lebih rendah yaitu berkisar  83,20C keluar lebih dulu pada bagian atas (top) sedangkan tetrachloroethane yang mempunyai titik didih lebih tinggi yaitu 146,30C dikeluarkan pada bagian bawah (bottom) dan akan direcycle kembali ke trichloroethylene reactor. Adapun fungsi inhibitor pada tahap akhir destilasi ini adalah sebagai penghambat agar hasil akhir atau produk yang dihasilkan benar-benar  murni dan  tidak  terkontaminasi dengan zat-zat yang lain, dimana sifat fisik dan kimia beracun pada 0,35-2 ppm merupakan konsentrasi maksimum.

4.8   Kegunaan Produk
Kegunaan produk dari Trichloroethylene (C2HCl3) antara lain adalah:
·      Sebagai pelarut lemak dalam pengolahan logam tekstil. Karbon tetraklorida (CCL4) adalah cairan yang berwarna, berbau sedikit tidak enak dan memiliki titik didih 770C. Senyawa ini tidak larut dalam air sehingga menjadi pelarut yang baik untuk minyak dan lemak.
·      Sering dipakai dalam cuci kering (dry clean) pakaian, karena kerapatannya yang  tinggi dan sifatnya yang tidak mudah terbakar, tetraklorometan digunakan sebagai pemadaman api.
·      Klorinasi dari oxychlorinasi digunakan untuk mensuplai pelarut/reagent yang dibutuhkan.
·      Trichloroethylene yang lain juga dapat digunakan di tingkat industri kimia yaitu untuk pembersihan logam.
·      Sebagai bahan pembuatan cat, bahan dalam pelapisan logam
·      Sebagai pengering dalam sistem pembersih.

              4.9 Fungsi Alat

Ø Tetrachloroethane reactor       : Tempat terjadinya suatu reaksi antara klorin
                                      (Cl2) dan astilen (C2H2) untuk menghasilkan
                                      tetrakloroetan.
Ø Storage                                : Tempat penyimpanan tetrachloroethane yang
  murni.
Ø Trichloroethylene reactor        : Alat yang digunakan untuk megkonversi
                                      tetrakloroethane menjadi trikloroetilen dengan
                                      bantuan katalis BaCl2.
Ø Kondenser                            : sebagai pendingin untuk mengubah fase uap
                                      menjadi cair yaitu C2H2Cl4, C2HCl3, dan HCl.
Ø Brine                                    : membantu proses pendinginan yang di dalamnya
                                      terdapat zat berupa garam seperti NaCl.
Ø HCl stripper                          : Untuk memisahkan sisa-sisa HCl dengan
                                      bantuan steam (pemanas).
Ø Distilasi                                : Untuk memisahkan tetrachloroethane dengan
                                      trichloroethylene berdasarkan titik didih.
 

             4.10 KESIMPULAN
Trichloroethylene merupakan bahan kimia utama yang diproduksi dari asetilen dan klorin.
Pembuatan trichloroethylene dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
1.       Dehidrokloronisasi fase uap dari tetrakloroetan dengan menggunakan BaCl2 sebagai katalis
2.       Dehidrokloronisasi fase cair dari tetrakloroetan dengan menggunakan susu kapur
Adapun bahan baku yang digunakan dalam pembuatan trichloroethylene yaitu Cl2 (klorin) dan C2H2 (asetilen) dengan katalis FeCl3 dan BaCl2 dan menghasilkan produk sampingan C2H2Cl4 (tetrakloroetan) dan HCl, sedangkan produk utamanya adalah C2HCl3 (trichloroethylene).
Reaksi kimia yang terjadi dalam proses pembuatan trichloroethylene adalah:
·         C2H2 + 2Cl  C2H2Cl4        
                                      Tetrakloroetan
·         C2H2Cl4        C2HCl3 + HCl
              Dalam pembuatan trichloroethylene menggunakan beberapa alat seperti tetrachloroethane reactor, storage,                         trichloroethylene reactor, HCl stripper, dan distilasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar